Sabtu, 28 November 2015

fungsi dan cara kerja Multimeter

Multimeter adalah suatu alat yang dipakai untuk menguji atau mengukur komponen disebut juga Avometer, dapat dipakai untuk mengukur ampere, volt dan ohm meter.
Umumnya sebuah multimeter elektronik mengandung elemen-elemen berikut :
Penguat dc jembatan setimbang (balanced bridge dc amplifier) dan alat pencatat.
Pelemah masukan atau saklar rangkuman (RANGE), guna membatasi tegangan masukkan pada nilai yang diinginkan.Rangkaian penyearah, untuk mengubah tegangan masukkan ac ke dc yang sebanding.
Batere internal dan rangkaian tambahan, guna melengkapi kemampuan pengukuran tahanan.
Saklar fungsi (FUNGSI), untuk memilih berbagai fungsi pengukuran dari instrument tersebut.
Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog.

Contoh Multimeter Analog                                                                                  Contoh Multimeter Digital














 MULTIMETER ANALOG
Multimeter analog terdiri dari bagian-bagian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Papan skala 
2. Jarum penunjuk skala 
3. Pengatur jarum skala 
4. Knop pengatur nol ohm
5. Batas ukur ohm meter 
6. Batas ukur DC volt (dcv)
7. Batas ukur AC volt (acv)
8. Batas ukur ampere meter DC
9. Saklar pemilih (dcv, acv, ohm, ampere dc)
10. Test pin positif (+)
11. Test pin negatif (-)

Adapun cara menggunakan multitester ini ialah sebagai berikut :
a. Jika saklar menunjuk pada ohm meter dapat digunakan mengukur: Transistor, Tahanan, Potensiometer, VR (Variabel Resistor), Kondensator, LS, Kumparan, MF dan trafo, mengukur Kabel, dsb.
b. Jika saklar menunjuk pada DC Volt (dcv) dapat digunakan mengukur :
– Arus dalam suatu rangkaian (arus dc)
– Mengukur (menguji) accu atau batere 
c. Jika saklar menunjuk pada AC Volt (acv) dapat dipakai untuk mengukur kuat tegangan AC, ada dan tidaknya arus listrik.
d. Jika saklar menunjuk pada DC ampere dapat dipakai untuk mengukur berapa banyak ampere pada accu maupun batere atau catu daya (adaptor).

CONTOH UNTUK PENGUJIAN :
MENGUJI RESISTOR
Resistor atau tahanan bisa putus. Jika putus maka suatu rangkaian tak akan bisa bekerja atau setidak-tidaknya mengalami keadaan cacat.



Nilai resistor berdasarkan kode warna. 

Langkah-langkah pengujian resistor dengan multitester adalah sebagai berikut :
a. Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter.
b. Tempelkan probe masing-masing pada kawat resistor.
Pengukuran jangan sampai tangan menyentuh kawat (salah satu
kawat boleh tersentuh asal tidak keduanya).
c. Perhatikan jarum pada papan skala. Jika bergerak berarti resistor
baik, jika diam berarti resistor putus

MENGUJI KONDENSATOR ELCO
 
a. Putar saklar pemilih pada posisi ohm meter.
b. Perhatikan tanda negatif atau positif yang ada pada badan elco dan lurus pada salah satu kaki.
 
c. Probe hitam ditempel pada kaki positif (+) dan probe merah ditempel pada kaki negatif (-). Perhatikan gerakan jarum.
d. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri berarti kondensator ELCO baik.
e. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian kembali ke kiri namun tidak penuh berarti kondensator ELCO agak rusak.
f. Jika jarum bergerak ke kanan kemudian tidak kembali ke kiri (berhenti) kondensator ELCO bocor.
g. Jika jarum tak bergerak sama sekali berarti kondensator ELCO putus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar